Content pillar adalah fondasi dari strategi konten sebuah brand. Seiring waktu, content pillar dapat berubah untuk menyesuaikan tren atau memperkuat nilai brand. Di tahun 2025, berikut adalah lima tipe content pillar yang wajib dimiliki setiap brand:
Social Shows
Media sosial kini layaknya TV dengan saluran yang tak terbatas. Buatlah seri konten yang mirip “acara TV” untuk membangun ekspektasi audiens. Konten yang konsisten dan menarik akan menciptakan kebiasaan menonton.
Contoh sederhana:
- Challenges
- Trivia atau kuis
- Street interviews
Untuk level lebih tinggi, coba kolaborasi membuat:
- Game shows
- Reality TV
- Konser atau stand-up comedy
Founders’ Stories
Pembelian produk saat ini tak hanya didorong oleh kualitas barang, tapi juga cerita di baliknya. Audiens ingin tahu apa yang menjadi visi founder dan bagaimana mereka melihat industri.
Ide untuk konten Founders’ Stories:
- Obsesi Founder: Contohnya Oza Sudewo, founder OZA Tea, yang membahas segala hal tentang teh di akun pribadinya dan brand.
- Perjuangan Founder: Yasa Singgih dari Men’s Republic pernah berbagi kisah jatuh bangunnya bisnis hingga kini mendirikan Fortius.
- Aksi Melawan Pemain Besar: Shinta Nurfauzia dari Lemonilo memposisikan produknya sebagai alternatif sehat mi instan tanpa terang-terangan menantang pemain besar.
Konten Kolaborasi
Kolaborasi tak hanya untuk influencer. Libatkan konsumen untuk memperkuat narasi brand. Kolaborasi ini membantu audiens merasa lebih terhubung dan menciptakan rasa memiliki.
Contoh:
- Makaroni Ngehe sering mengajak audiens memberi nama varian baru atau tingkat kepedasan, menciptakan komunitas loyal yang kuat.
Konten Identitas
Tunjukkan nilai-nilai yang mencerminkan brand sekaligus relevan dengan audiens. Narasi yang selaras dengan kepercayaan dan aspirasi audiens akan mempererat hubungan emosional.
Contoh:
- Kopi Tuku fokus pada petani dan kualitas kopi yang cepat saji, cocok untuk pekerja muda yang peduli sesama.
Pastikan:
- Konten mencerminkan nilai dan misi brand.
- Konten relevan dengan aspirasi audiens.
BTS (Behind The Scenes) Content
Audiens ingin tahu apa yang terjadi di balik layar. Gunakan konten ini untuk menunjukkan proses, kolaborasi, dan budaya perusahaan.
Contoh:
- Bagaimana produk/jasa dibuat
- Cerita kolaborasi
- Aktivitas sehari-hari di perusahaan
Konten BTS memberikan gambaran nyata tentang karakter dan nilai brand, memperkuat kepercayaan audiens.
Kelima tipe konten ini membantu brand tetap relevan, autentik, dan terhubung dengan audiens di tahun 2025. Jadi, mana yang akan kamu terapkan lebih dulu?